"Selidiki aku.. lihat hatiku..
Apakahku sungguh mengasihiMu Yesus
Kau yang Maha tahu dan menilai hidupku
Tak ada yang tersembunyi bagiMu
~Ku berjuang sampai akhirnya Kau dapat lihat ku tetap setia..."
Usiaku 20 tahun, aku punya Bapak yang tulus ikhlas dan Ibu
yang penuh kasih Tuhan. Aku hidup bergandengan dengan tiga orang adikku yang
luar biasa diberkati.
Usiaku 20 tahun, aku diberi kepercayaan utk berpetualang di
padang rumput yang bahkan liar dikata orang. Tak ada bekal berarti yang ku
jinjing selain doa dan semangat menumbuk padi yang bersedia merunduk. Kadang kala
aku terjatuh ke jebakan tengah hutan rimba yang penuh daun busuk dan
ranting-ranting yang lapuk redam. Aku masuk ke dalam hingga jauh meninggalkan
tanah permukaan. Aku naik lagi dengan tambang sukacita dan harapan tidak ada lagi teriak penghakiman.
Usiaku 20 tahun, aku diberi kelegaan dalam menjajaki
jalan-jalan baru dengan panah pelipur lara dan penghibur hati yang luka. Lega itu
terbayang-bayang semu tatkala ku memandang ke belakang dan lobang jebakan
menghantuiku dan menjerit-jerit menawan duka dan hasrat maju ke depan. Aku 20
tahun yang tertawan…
Usiaku 20 tahun, aku masih terlalu sulit menggapai maksud
dan cara pembelokan panah perjalanan di sampingku. Sungguh, tak terjangkau oleh
seorang aku. Manakala petir datang menyambar air dan mengumumkan kengerian selama hujan badai, saat itu lah aku semakin dirantai kebisuan pagi yang tak
kunjung berkunjung.
Usiaku 20 tahun, aku masih bertanya-tanya atas keabu-abuan
panah perjalanan di tengah hutan rimba ini. Ya, aku masih di padang rumput itu kok.
Masih sibuk menemukan sebutir kacang hijau pemoles kulit yang ikut terbakar
batas kesabaran musim kemarau. Musim yang dipenuhi air dari mata.
Usiaku 20 tahun, aku punya mimpi yang ku gembok dengan erat
namun kuncinya t’lah lama dijambret pengawal hutan rimba, yang mampu menusukku kapan saja. Tak ada yang tahu persis bahwa aku pendatang biasa dengan
pakaian lusuh kumuh tanpa sekarat emas menggantung.
Usiaku 20 tahun, aku tahu aku harus jadi seperti rimbang, yang meskipun bentuknya sangat kecil dan bahkan tidak sama nilainya dengan seperempat ons kentang, namun dipakai Pencipta untuk memulihkan penglihatan manusia Masa itu akan datang. Satu hal yang ku tahu adalah Tuhan tahu aku untuk apa dan
hatiku untuk siapa dan segambar dengan apa. Selanjutnya kebebasan bukan lagi omong kosong… Itu hidup di
genggamanku. Amin
Kommentare
Kommentar veröffentlichen