Direkt zum Hauptbereich

Posts

Es werden Posts vom Januar, 2014 angezeigt.

“Pergeseran perspektif dan budaya pada perkawinan adat Batak zaman sekarang khususnya di kota-kota besar”

     BAB I Pendahuluan I.1        Latar Belakang Perkawinan adalah sumbu tempat berputar seluruh hidup kemasyarakatan (Geurtjens dalam ‘Uit een vreemde wereld). Kebanyakan orang senantiasa menaruh perhatian yang besar terhadap hal-hal perkawinan sehingga perkawinan dalam beberapa suku terutama di Indonesia membuat perhelatan perkawinan yang beriringan dengan pelaksanaan adat dari suku itu sendiri. Perkawinan adat Batak Toba contohnya. Perkawinan adat Batak Toba telah mendapat stereotip atau perspektif sendiri dari kalangan masyarakat suku Batak itu sendiri maupun masyarakat suku lain, bahwa perkawinan adat Batak terkenal dengan pesta adatnya yang cukup lama dan rumit Beranjak dari tradisi upacara Batak tersebut, saya mengangkat penelitian pergeseran kebudayaan pada perkawinan adat batak Toba saat ini. Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 14 Desember 2013 saya menghadiri sebuah perhelatan perkawinan adat Batak Toba di daerah Jakarta Pusat, yakni di Gedung Mulya. Gedung

Usiaku 20 tahun.

"Selidiki aku.. lihat hatiku.. Apakahku sungguh mengasihiMu Yesus Kau yang Maha tahu dan menilai hidupku Tak ada yang tersembunyi bagiMu ~Ku berjuang sampai akhirnya Kau dapat lihat ku tetap setia..."             U siaku 20 tahun, aku punya Bapak yang tulus ikhlas dan Ibu yang penuh kasih Tuhan. Aku hidup bergandengan dengan tiga orang adikku yang luar biasa diberkati.            Usiaku 20 tahun, aku diberi kepercayaan utk berpetualang di padang rumput yang bahkan liar dikata orang. Tak ada bekal berarti yang ku jinjing selain doa dan semangat menumbuk padi yang bersedia merunduk. Kadang kala aku terjatuh ke jebakan tengah hutan rimba yang penuh daun busuk dan ranting-ranting yang lapuk redam. Aku masuk ke dalam hingga jauh meninggalkan tanah permukaan. Aku naik lagi dengan tambang sukacita dan harapan tidak ada lagi teriak penghakiman.            Usiaku 20 tahun, aku diberi kelegaan dalam menjajaki jalan-jalan baru dengan panah pelipur lara dan penghi