Direkt zum Hauptbereich

A Crystal of Patience


"Satu pohon bisa menjadi hutan, satu senyuman bisa menjadi persahabatan, satu hela nafas bisa jadi sekarung kesabaran"
        Aku, susah memulai sabar namun mudah untuk sabar terus-terusan. Masih berguna ga sih itu?
Katanya, memulai saja sudah merupakan 50% dari proses... Gagal saat memulai.. saat memulai, sudah gagal... 
        Cukup banyak cerita deh buat ngasi tau kalau "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya" (Ams. 16:32). Kalo begitu, aku belum menguasai diriku sendiri dong? ya ampun ini ga mudah... bukan keluhan...namun aku sadar kalo semua orang yang termakan dan menelan amarah sudah barang tentu gagal menguasai dirinya... so do I... :(  But see then, ada banyak elemen yang harus diceklis kalo aku udah berhasil sabar utk diri sendiri, kekasih, orangtua, adik-adik, teman2, oh please...
memang sih cuma 5 rangers, tapi 5-5nya bagai dikalilipatkan 10..
Karena tiap cara darah masing2 orang saat menetes, sudah berbeda.. Termasuk kadar kesabaran mereka, dong...
        Aku bingung dengan pernyataan "perbedaan itu membuat indah dan lengkap"
apa itu...
apa...yaah,seperti layaknya aku berdiri tegak di bawah kolong langit, selayak itu jugalah aku menceritakan 'teduh'-nya kejenuhan hati dan taburan gula garam dengan kamu, dia, mereka, oh kalian juga.. bahkan diri sendiri. Menelaah setiap perkara yang sukar berujung pada pemulihan, dan masih tersedianya cahaya sebagai jawaban sementara atas perkara tersebut. 

        Satu hal yang membuat aku tak jemu-jemu membahas adalah tatkala aku harus mampu mempertahankan kesabaran saat berhadapan dengan skrupul (kebimbangan batin). Ever felt it?, Oh sering sekali! (jika burung-burung bisa bertutur kata).
Karena satu hal yang aku bahas, maka satu jua jawabannya (ternyata) setelah aku coba terus renungkan, yakni sukarela.
Apa ya? barangkali inilah deskripsi dari sukarela yang demikian.

  • sukarela menerima : kekurangan diri sendiri & orang lain ; pendapat Tuhan atas doa-doaku.
  • sukarela belum diterima diri sendiri, orang lain, keadaan, lingkungan, kemajemukan.
  • sukarela menerima : derita;risiko pilihan;ulangan & ujian hidup,
  • sukarela membiarkan Bapa dan bumi ini memeliharaku, menunjukku, menemaniku, dan menjadikan aku ini aku
Hasil selama ini : dengan kesabaran, aku membiarkan aku merasakan sukacita di dalam air mata, mengorek hikmah atas penindasan orang lain, mencari-cari buah atas perbedaan yang meng-akar-i banyak sisi, menatap bintang lain yang mungkin tak secerah bintang yang sempat dititipkan padaku, mendidik pribadi kecil dengan senyuman, mendengarkan silat lidah orang-orang dan menilai mereka dengan caraku, menyaksikan segala tempat menjadi saksi tiap cerita-ceritaku...cerita kita...
setelah ini aku semakin dibekali oleh “In patientia vestra possidebitis animas vestras,” Kalau kamu tetap bersabar, kamu akan memperoleh hidupmu (Lukas 21:19) 
Aku semakin tahu, Allah sabar padaku, kamu, dia, mereka, kita... :"
(bnd
Mzm. 145:8)

Kommentare

Beliebte Posts aus diesem Blog

“Pergeseran perspektif dan budaya pada perkawinan adat Batak zaman sekarang khususnya di kota-kota besar”

     BAB I Pendahuluan I.1        Latar Belakang Perkawinan adalah sumbu tempat berputar seluruh hidup kemasyarakatan (Geurtjens dalam ‘Uit een vreemde wereld). Kebanyakan orang senantiasa menaruh perhatian yang besar terhadap hal-hal perkawinan sehingga perkawinan dalam beberapa suku terutama di Indonesia membuat perhelatan perkawinan yang beriringan dengan pelaksanaan adat dari suku itu sendiri. Perkawinan adat Batak Toba contohnya. Perkawinan adat Batak Toba telah mendapat stereotip atau perspektif sendiri dari kalangan masyarakat suku Batak itu sendiri maupun masyarakat suku lain, bahwa perkawinan adat Batak terkenal dengan pesta adatnya yang cukup lama dan rumit Beranjak dari tradisi upacara Batak tersebut, saya mengangkat penelitian pergeseran kebudayaan pada perkawinan adat batak Toba saat ini. Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 14 Desember 2013 saya menghadiri sebuah perhelatan perkawinan adat Batak Toba di dae...

Resilient in Silence: Let Fear Wake You Up.

When fear takes over. When the darkness seems revealing its power. When the sun is not by your side. You feel alone, rejected, unwanted. The fear tries to shut you down. The worries are stealing your hope. It feels like everyone is leaving you, judging you.  Even the person you trust the most does not trust you and choose to leave you. What's left? who are you running to now?  Fear. It is where depression starts. You would not understand what fear is, until you lose something or someone. Money, home, relationship, security, assurance, dignity, comfort, health, work, hope, anything. And you would not understand what fearlessness is until you have ever experienced any fear. Let’s think of Gethsemane for some minutes. Let’s think about the loneliness, the rejection, the fear, the betrayal, and the death, that someone has gone through. Someone, who knows exactly how it feels. Someone, who literally knows you and your pain better than anyone else on this earth. Someone, who...

When you choose to love.

When you choose to love is when you dare to forget yourself. When you choose to love, you are opening the door to your heart and giving that person great access to you. You get a sense of belonging and being filled, you let him look at the walls of your heart's chamber, get to know your heart package. He examines what your heart needs. He studies every scratch and wound of the past, your fears and comfort zones now, and your dreams and hopes for the future. He sees you. When the observation stage is complete... it is when he is used to dwelling in your heart. He gently touches the part of your heart that might be clearing up the trash and old glass. He made a container made of white gold that ensures your heart's happiness. You're touched. Your heart is satisfied. You are addicted and depend very much on his work. You think that then he already knows you well. Slowly you sow the seeds of your dependence on his presence. Without you knowing it, his presence is like a sharp k...